QS.YUNUS.29-31
29.Dan cukuplah Allah menjadi saksi antara kami dengan kamu, bahwa kami tidak tahu-menahu tentang penyembahan kamu (kepada kami)[688].
[688] Maksudnya: orang-orang yang menyembah berhala itu Sebenarnya bukanlah menyembah berhala, hanyalah menyembah hawa nafsu mereka sendiri, Karena hawa nafsu merekalah yang menyuruh menyembah berhala
Ketika di padang masyar yang bisa dijadikan tempat bergantung hanya Allah. Semua dalam keadaan pasrah. Tinggal menunggu keputusan. Hanya Allah yang menjadi saksi antara orang yang beriman dan orang yang musyrik. Allah Maha menyaksikan dan Maha disaksikan. Allah menyaksikan semua perbuatan mahlukNya baik yang nyata maupun yang tersembunyi. Sedang Allah disaksikan lewat apa yang telah diciptakanNya. Melihat bintang, melihat matahari, atau melihat makhluk lain. Kita sadar bahwa Allah lah yang menciptan semua itu. Tidak ada yang tahu apakah kamu melakukan syirik besar atau syirik kecil, karena semua ada pada penglihatan Allah. Termasuk ibadah yang kita kerjakan apakh diterima oleh Allah atau tidak. Kita juga tidak tahu bagaimana cara mereka beribadah dan menyembah selain Allah.
30.Di tempat itu (padang Mahsyar), tiap-tiap diri merasakan pembalasan dari apa yang Telah dikerjakannya dahulu dan mereka dikembalikan kepada Allah pelindung mereka yang Sebenarnya dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan.
Pada hari itu di padang masyar mereka menerima apa yang sudah mereka perbuat. Setiap yang kita panen sesuai dengan yang kita tanam. Tidak menanam koq mau panen? Menanam, menyiram, merawat baru panen. Banyak sekali manusia yang belum apa-apa sudah lelah, baca Al Qur’an baru beberapa ayat, capek. Dibacanya pada bulan puasa saja, shalatnya tidak tepat waktu, malah bolong-bolong, sodakoh bimbang,pamrih, dan kadang tidak ikhlas. Iman yang tidak dirawat, ketika menghadap Allah bagaikan tanaman yang layu,tidak berbuah dengan baik. Yang akan dipanen apa? Kita juga menyadari bahwa menanam itu sulit, banyak ujiannya, perlu kesabaran, dan kemauan yang sungguh-sungguh. Apabila dalam menanam dan merawat kita merasa lelah, ingatlah ladang-ladang yang akan kita punya di akherat. Agar bisa mendapatkan puncak kenikmatan hidup di akherat kelak.
31Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang Kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup[689] dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka Katakanlah "Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?
[689] sebagian Mufassirin memberi misal untuk ayat Ini dengan mengeluarkan anak ayam dari telur, dan telur dari ayam. dan dapat juga diartikan bahwa pergiliran kekuasaan diantara bangsa-bangsa dan timbul tenggelamnya sesuatu umat adalah menurut hukum Allah.
Kita diberi panca indra yang lengkap. Seharusnya kita sadar penglihatan ini digunakan untuk membaca Al Qur’an bonusnya baru untuk melihat ciptaan-ciptaan Allah yang begitu banyak, dari warnanya, bentuknya, dan keindahan-keindahan lainnya. Jadi mata jangan hanya dimanja untuk melihat hal-hal yang membawa kesesatan atau maksiat. Begitu juga dengan pendengaran, gunakan telinga untuk mendengarkan lantunan ayat-ayat Qur’an, mendengarkan kajian Islam yang bermanfaat. Ketika ada kerusakan sedikit saja pada penglihatan dan pendengaran kita, biayanya sangat mahal. Maka bersyukurlah dan guanakan panca indra itu sebaik-baiknya.
Kita diberi rezki yang banyak oleh Allah dari apa yang telah diciptakan di bumi ini. Allah yang menghidupkan, Allah yang mematikan, dan Allah akan menghidupkan lagi, Allah yang mengatur segala urusan. Perputaran Matahari, bergeraknya bumi, curah hujan, angin, gempa bumi. Semua Allah yang mengatur. Tetapi mengapa kita tidak taat pada Allah?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar